PENELITIAN TERKAIT PERILAKU GIZI REMAJA DI MASA PANDEMI COVID 19 DI SMPN 5 DEPOK
Oleh:Nourmayansa Vidya Anggraini1, Serri Hutahaean2, Rizki Amalia3, Vionita Apriliana4, Lutfi Riskyta Istikomah5, -> 12345Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Remaja merupakan aset dan generasi penerus bangsa. Pertumbuhan dan perkembangan remaja diharapkan dapat berjalan secara optimal sehingga menjadi investasi bangsa yang bermutu tinggi. Salah satu risiko masalah kesehatan yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan remaja adalah masalah gizi. Remaja yang mengalami masalah gizi rentan terhadap suatu penyakit. Masalah gizi (malnutrition) dikelompokkan menjadi gizi lebih (overnutrition) dan gizi kurang (undernutrition). Masalah gizi apabila tidak segera diselesaikan maka akan berdampak pada masalah kesehatan lainnya. Perilaku gizi remaja dapat diperbaiki atau ditingkatkan dengan promosi kesehatan tentang gizi. Strategi utama promosi kesehatan adalah pendidikan kesehatan. Program kesehatan sekolah dikenal dengan usaha kesehatan sekolah (UKS). Ruang lingkup UKS mencakup tiga hal, dikenal dengan istilah Trias UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Sasaran UKS adalah peserta didik, masyarakat sekolah (guru, staf sekolah dan pengelolah pendidikan lainnya), orang tua murid, komite sekolah dan masyarakat. Penelitian dilakukan di SMPN 5 Depok.
Hasil dari penelitian ini bahwa guru berperan penting dalam perilaku gizi siswa siswi sekolah. Selain itu juga perlu adanya dukungan orang tua dan juga teman sebaya remaja dalam pengaplikasian gizi seimbang. Peran keluarga yang berkaitan dengan gizi pada remaja memiliki jumlah yang baik. Peran keluarga diantaranya adalah promosi kesehatan, keluarga sebagai contoh, dan juga sebagai penyedia gizi seimbang pada remaja dan anggota keluarga. Keluarga adalah unit dasar masyarakat yang berpengaruh besar pada anggotanya. Selain itu juga keluarga sebagai penentu berhasil atau gagalnya anggota keluarga.
Guru dapat berperan positif dan negatif terhadap siswa siswinya. Guru adalah orang tua kedua remaja yang berada di sekolah. Guru memiliki peran dalam kesuksesan siswa. Dalam hal ini juga kesuksesan dalam perilaku sehat yang berhubungan dengan gizi seimbang. Guru di sekolah menyatakan bahwa pendidikan kesehatan penting dan hal ini terintegrasikan dengan kurikulum pendidikan di sekolah. Guru melakukan promosi kesehatan di sekolah. Guru juga memberikan contoh yang baik dalam perilaku gizi. Namun guru tidak memberikan penyediaan makanan untuk siswa. Penting adanya keterlibatan dan peran serta guru dalam pelaksanaan pendidikan gizi pada remaja di sekolah. Hal ini dilakukan supaya terbentuk perilaku sehat pada remaja di sekolah dan seluruh warga di sekolah. menjelaskan bahwa peran guru diantaranya adalah pengembang sistem nilai ilmu pengetahuan dan juga penyelenggara supaya terciptanya proses edukasi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Peran teman sebaya diantaranya adalah promosi kesehatan dan juga teman sebaya sebagai contoh. Teman sebaya memberikan contoh dalam memilih makanan yang bergizi sesuai dengan kaidah gizi seimbang. Hal ini diharapkan dapat dicontoh dan diaplikasikan olehremaja dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku kesehatan atau gizi diantaranya adalah kebiasaan dalam makan makanan sehat yang bergizi seimbang dan juga melakukan aktivitas fisik. Kebiasaan perilaku sehat remaja ini penting dari dukungan keluarga dan sekolah, bukan dari dukungan teman sebaya.
Kegiatan ini dilakukan sejak bulan Juli hingga Oktober tahun 2022. Harapan dari kegiatan penelitian ini adalah diketahuinya peran dari guru, keluarga dan teman sebaya yang berkaitan dengan perilaku gizi pada remaja selama masa pandemic covid 19 di SMPN 5 Depok.
Komentar