Sejumlah Pecatur Muda Rebut Juarai Indonesia Master II Piala Ketua MPR RI

JAKARTA, NAGARA.ID – Generasi muda nampak mulai bermunculan dan memberikan secercah harapan kebangkitan catur di Indonesia.  Hal itu terlihat dari munculnya generasi muda pada Kejuaraan Catur Indonesia Master II memperebutkan Piala Ketua MPR RI yang berlangsung di Gedung DPR/MPR RI Senayan Jakarta, Minggu (27/03/2022).

Kejuaraan yang diikuti hampir seratus orang ini diikuti lebih dari 80 pemegang gelar master atau lebih dari 80 persen dari pecatur dari seluruh Indonesia memperebutkan hadiah total Rp 54 juta.

Pertandingan catur cepat berdurasi 10 menit dengan tambahan waktu 5 detik menggunakan sistem Swiss 7 babak ini akhirnya dimenangkan pemain muda asal Yogyakarta, MN M. Kahfi Maulana yang meiliki elo rating 2.363, sedangkan Juara II diraih MN Dzithauly Ramadhan (elo 1.949) dari Jawa Timur dan Juara II diraih pecatur muda non gelar Raden Syaifuddin (elo 2.100) dari Kalimantan Timur.

Ketiga peraih juara ini yang seluruhnya meraih 6 poin ini merupakan pecatur-pecatur muda yang menjanjikan di masa mendatang. Mereka mampu mengungguli peserta lainnya yang hampir seluruhnya memiliki gelar master nasional.

Kahfi yang sempat tinggal di Prancis adalah pemenang dua medali emas PON 2020 di Papua, sedangkan  Dzithauly Ramadhan adalah Juara Pertama Kategori Junior A Kejurnas di Belitung dan berhak menjadi peserta Olimpiade Catur di Rusia bulan November 2022 mendatang.

Tak kalah menariknya,  Raden Syaifuddin juga merupakan generasi milenal yang mencuri perhatian panitia penyelenggara.  Syaifuddin meroketkan namanya mengatasi puluhan master catur yang rata-rata telah berusia 40 tahun ke atas. Beberapa nama pecatur kawakan harus berpuas diri di peringkat tengah maupun bawah.

Pecatur Sumsel

Sementara pecatur asal Sumsel yang mengirimkan empat orang yakni MN Nurdin Abubakar, MN Evan Effendi, MN A.Rofiq dan Doni Tiansyah dengan bersusah payah bertarung dengan bintang bintang catur nasional.  Nurdin Abubakar berhasil masuk rangking 9 dengan lima poin, disusul Evan Effendi rangking 52 (3,5 point), Rafiq ranking 67 dan Doni Tiansyah 73 masing-masing tiga poin.

Dari kiri ke kanan: Doni Tiansyah, Nurdin Abubakar, Edison Nainggolan, Evan Effendi dan A.Rofiq

Doni yang merupakan pecatur debutan asal Klub Catur Twin Horse Chess Club Plaju cukup mengejutkan.  Kendati sempat terseok di empat babak awal kalah dari empat master nasional masing-masing MN Endi Gunawan, MN Epi Kurniawan, MN Junaid Pamungkas dan pemai kuat Risman Sipayung.

Doni akhirnya mampu mengumpulkan tiga point berurut-turut dengan mengalahkan MN Sudarmaji, MN Julius Solihin dan pecatur berbakat Haryanto.

Kerasnya Persaingan

Kerasnya persaingan di Kejuaraan Indonesia Master II terbukti dengan tergelincirnya sejumlah nama beken.  Beberapa nama di antaranya adalah Satria Duta (13), anak ajaib yang fenomenal mengalahkan dua grand master internasional dan meraih Juara I di Solo, dengan delapan poin sapu bersih harus puas di rangking 47.  Demikian pula MN Suyud Hartoyo (Jateng) yang dikenal sebagai guru catur di Youtube juga terlempar ke posisi 45.

Bukan hanya itu, sebanyak 12 master nasional pun harus berpuas diri bertengger di rangking 20 dari bawah.

Nurdin Abubakar yang dimintai pendapatnya mengakui bahwa para peserta kejuaraan ini memang pemain-pemain pilihan, terlepas mereka menyandang gelar ataupun belum menyandang gelar.  “Walaupun mereka bukan master tapi pesertanya bagus-bagus semua,” jelas Nurdin.

Tugas Pengurus Percasi

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Percasi yang diwakili Ketua Harian Yulius Silvanus Lumba pada acara penutupan dan penyerahan piala kepada pemenang menyatakan senang atas antusiasme pecatur Indonesai khususnya yang mengikuti kejuaraan ini.

Yulius yang merupakan Ketua Club Catur Mawar 11 ini menjelaskan bahwa catur saat ini telah menjadi cabang olahraga terpopuler kedua.  “Saya senang telah muncul generasi baru yang menjadi juara.  Ini akan menjadi pengganti catur senior Indonesia,” kata dia.

Yulius yang akan dilantik bulan April 2022 mengingatkan perlunya kolaborasi antara atlet dan pengurus. “Pengurus dituntut menfasilitasi atlet dan mengembangkan berbagai program dengan kreatif.  Sedangkan kepada atlet harus tekun setap hari berlatih.  Namun jangan tinggalkan keluarga, carilah waktu yang tepat” kata mantan jenderal bintang dua dari Kopassus ini.

Hal senada disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pada saat acara pembukaan pagi harinya.

Menurut Bamsoet, yang memuji kepengurusan Ketua PB Percasi GM Utut Adianto yang kembali dipercaya menjadi Ketua Umum periode 2022-2026.  “Catur di bawah kepemimpinan Utut telah menorehkan sejarah di berbagai event internasional.  Bahkan menjadi Juara Umum Asian Paragames 2018 dengan meraih 11 medali emas dan sejumlah kejuaraan catur bergengsi lainnya sebagaimana dilaporkan Utut masa bakti 2017-2022.

Kepengurusan PB Percasi 2022-2026 sebagaimana kita ketahui diisi oleh orang-orang yang benar-banar mencintai catur dan mendedikasikan hidupnya.  Beberapa nama di antarnya Yulius Silvanus yang kini menjadi Ketua Harian dan Agustian Sabran yang menjadi Wakil Ketua Umum dan sejumlah pengurus lama periode 2017-2022 lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 + 18 =