OPTIMALISASI KARANG TARUNA “TIRANA” DALAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN KELEBIHAN BERAT BADAN PADA REMAJA DI MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Nourmayansa Vidya Anggraini1, Serri Hutahaean2, Nayla Kamilia Fithri 3, Vionita Apriliana4, Bonieta Dwi Lestari5, Nita Junita6, Laura Anandita7, Astuti Ningtiyas8 -> 1,2,3,4,5,6,7,8Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Remaja merupakan aset sumber daya manusia masa datang yang perannya sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan kualitas remaja saat ini, termasuk kondisi fisik sehat yang berpengaruh pada kualitas hidup remaja (Kopelman, Caterson & Dietz, 2010). Faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan pada remaja secara langsung diantaranya adalah biologi, lingkungan, gaya hidup dan sistem pelayanan kesehatan (Allender, Warner & Rector, 2014). Faktor risiko terkait gaya hidup erat hubungannya dengan keluarga, kebiasaan-kebiasaan kesehatan terutama terkait diet keluarga, aktifitas fisik, dan konsumsi zat aditif dapat berkembang dalam keluarga (Stanhope & Lancaster, 2012). Faktor risiko utama yang mempengaruhi kesehatan remaja terkait risiko kelebihan berat badan adalah kebiasaan gaya hidup tidak baik, diantaranya adalah nutrisi yang tidak seimbang dan aktifitas fisik yang kurang. Menurut data riskesdas 2018 bahwa prevalensi berat badan lebih sebesar 16,0% pada remaja usia 13-15 tahun dan 13,5% pada remaja usia 16-18 tahun. Dampak dari kelebihan berat badan yang lain diantaranya adalah dapat menyebabkan penderitaan secara psikososial dan meningkatnya biaya kesehatan yang harus ditanggung individu dan keluarga dengan kelebihan berat badan. Masalah kelebihan berat badan harus segera diatasi supaya tidak berdampak pada penyakit tidak menular (PTM) yang akan muncul. Dinas kesehatan dan Puskesmas telah melakukan kegiatan penanggulangan kelebihan berat badan dalam suatu kegiatan Posbindu PTM maupun UKS. Penatalaksanaan intervensi kelebihan berat badan badan pada remaja lebih baik dilakukan di sekolah, rumah, dan masyarakat. Upaya preventif yang dapat dilakukan pada remaja dengan kelebihan berat badan tentunya seimbang antara di sekolah, rumah, dan masyarakat.
Upaya pemerintah Indonesia untuk menunda ketinggian nomor peristiwa kelebihan berat badan yaitu menggunakan mengadakan program Gerakan Nusantara Tekan angka Obesitas atau yang seringkali disingkat menjadi GENTAS. GENTAS ini bisa bina oleh energi kesehatan ataupun pihak lain yang berperan dalam upaya pengendalian kelebihan berat badan pada seluruh Indonesia (Kemenkes,2017).
Satu kebijakan aktivitas berasal ini artinya melibatkan setiap atasan pelayanan kesehatan untuk ikut serta pada acara Gerakan Nasional Pengendalian Obesitas, di sini perawat komunitas dapat berperan sebagai promosi kesehatan buat para remaja (Kemenkes, 2017). Perawat komunitas bisa melakukan pendidikan kesehatan kepada remaja supaya remaja bisa tahu perihal kelebihan berat badan. Sesuai studi pendahuluan yg dilakukan pada remaja RW 3 Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Depok, sebanyak kurang lebih 35% mengalami kelebihan berat badan. Remaja mengatakan belum mengetahui bagaimana cara pencegahan dan penurunan berat badan. Serta banyaknya makanan yang dijual di sekitar sehingga membuat remaja sering mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori dan lemak yang menyebabkan kenaikan berat badan. Dari penjelasan tersebut maka tim pengabdian kepada masyarakat melakukan proses optimalisasi karang taruna yang merupakan garda terdepan pada remaja di masyarakat. Hal ini merupakan upaya menekan angka peristiwa kelebihan berat badan serta mencegah penyakit degeneratif waktu dewasa nanti. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan pengembangan system informasi dimana pada saat ini remaja banyak menggunakan sosial media. Sehingga dapat membantu untuk menurunkan dan mencegah terjadinya kelebihan berat badan pada remaja.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk Pengabdian kepada masyarakat (PKM) Oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (FIKES UPNVJ). Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan penyuluhan atau edukasi agar dapat meningkatkan kesehatan dengan melakukan pencegahan obesitas melalui optimalisasi karang taruna. Penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 8 Juni 2024 jam 09.00 WIB. Penyuluhan diberikan menggunakan media Power point seperti dibawah ini:
Hasil penyuluhan ini adalah terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dan sikap karang taurna sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Pengetahuan setelah edukasi meningkat dari 60% menjadi 95% memiliki pengetahuan yang baik. Sikap yang baik meningkat dari 55% menjadi 85% setelah dilakukan edukasi. Para karang taruna dapat dapat mempraktikkan cara mengukur tinggi dan berat badan pada teman-temannya.
Harapan ke depan diperlukan adanya gerakan para dari para karang taruna untuk peduli terhadap berat badan untuk mencapai kesehatan yang maksimal. Hal ini tentunya diperlukan dukungan dari berbagai pihak untuk tercapainya kesehatan optimal.