Sumsel Cetak Tiga Master Baru, Alivia dan Faiza Jadi Juara II pada Kejurnas ke-49 di Jakarta

JAKARTA, NAGARA.ID – Tiga master catur baru dari Sumsel berhasil dilahirkan dan dua Juara II Kategori Catur Cepat diraih atlet Sumsel dari Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-49 yang berlangsung di Internasional Expo (JI Expo) Jakarta dari tanggal 11 – 19 Maret 2023.  Master tersebut merupakan bagian dari sekitar 70 master yang dicetak dari Kejuarnas dari kategori catur standard.

Kejuaraan terakbar di Indonesia ini diikuti 1.631 atlet dari 34 provinsi yang ada di Indonesia berlangsung sangat meriah layaknya sebuah perhelatan olahraga berstandar interasional atau standar PON.

Sumsel menurunkan 46 atlet yang sebagian dibiayai dengan fasilitas Pengprov Percasi Sumsel dan sebagian besar dengan biaya swadaya mencetak dua Master Percasi (MP) yaitu MP Prima Nursinggih (senior) dengan 5,5 poin dan MPW Xena Lorens (senior puteri) dengan 5,5 poin, dan Master Nasional (MN)Tamimi AS (veteran) dengan poin 6,5 yang mereka raih dari sembilan babak yang dilangsungkan dari Kategori Catur Standar.

Sementara dari Catur Cepat, Sumsel mampu mengirimkan wakilnya untuk naik panggung penghargaan hadiah pada acara penutupan Minggu malam.  Mereka adalah atlet senior puteri MNW Alivia Novyansari dan atlet junior puteri (Junpi D) Faiza Rahmila. Keduanya keluar sebagai Juara II.

Ketua Percasi Palembang Okov Simanjuntak menyambangi peraih Juara II asal Palembang Faiza Rahmilla didampingi pelatih Nurdin Abubakar dan Sekum Percasi Sumsel Suganda Abdullah

Dari Kategori Catur Kilat, Sumsel lagi-lagi mampu bersaing secara nasional di peringkat sepuluh besar diwakili Vija Arga Laksmana (Peringkat 4 Junpi C), Godam Eko HS (Peringkat 9 Senior Putera), Faiza Rahmillah (Peringkat 5 Junpi D), Quinsha Adinda Syahira (Peringkat 7 Junpi C), Athifa Azzahra Alqodri (Peringkat 7 Junpi), M Ghaly Nabil Sutiawan (Peringkat 10 Junpa D), Bradi E Tampubolon (Peringkat 5 Junpa E).

Sayangnya dari Kategori Catur Cepat (15 menit plus 5 detik) dan Catur Kilat (3 menit plus 2 detik), tidak dimasukkan ke dalam perhitungan perebutan medali.  Para juara I, II, III dari Catur Kilat dan Catur Cepat ini terbagi merata namun didominasi oleh Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Pimpinan Regional PT. Great Golde Borneo yang berlokasi di Lahat, Erwin Mulyanto menyambut baik prestasi ini. “Saya secara pribadi sangat bangga dengan perjuangan dan prestasi dari pemain2 catur dari palembang ini, terus tingkatkan semangat untuk bisa menjadi yang terbaik,” kata Erwin yang beberapa kali mendukung Kontingen Sumsel dari beberapa Kejuaraan di Indonesia, Minggu (20/3/2023).

Sumsel Nihil Medali

Berdasarkan pertandingan Kategori Catur Standar, DKI Jakarta keluar sebagai Juara Umum disusul Jawa Timur dan Jawa Barat.

DKI sebagai tuan rumah penyelenggara Kejurnas ke-49 yang diakui sangat berhasil dengan sejumlah fasilitas, meraih 6 emas 5 perak dan 1perunggu.  Sedangkan Jatim meraih 4 emas 4 perak dan 3 perunggu, dan Jawa Barat meraih 2 emas 3  perak dan 1 perunggu.

Sedangkan 15 provinsi yang berhasil masuk dalam peringkat peraihan medali ini, DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Banten, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Lampung, dan Riau, sedangkan Sumsel sendiri harus puas pulang tanpa satu pun medali alias nihil.

Sumsel Sempat Impresif

Di Kelompok Yunior dan Senior Putra, Sumsel sebenarnya sangat menjanjikan apalagi pada babak-babak awal.  Hampir semua atlet Sumsel tampil impresif dan konsisten dengan mencetak kemenangan pada babak awal hingga babak ke-4.

Atlet yang tengah bersinar Rizki Akbar Hazaki, David Saputra dan Wiwin Sudianto yang digadang-gadang dan berpeluang besar meraih gelar master di Kejurnas kali ini justru terpeleset di babak akhir.

Demikian pula dengan pemain yunior berbakat seperti Arya Prima, Faiza Rahmillah, Brady Tampobolon juga terlempar dari perolehan 3 besar medali catur standar.

Catur Cepat Pelipur Lara Sumsel

Menanggapi hasil perolehan medali dan hasil dari Kejurnas ke-49 ini, Ketua Harian Sumsel, MP Prima Nursinggih yang dibincangi Nagara News Network di arena pertandingan mengatakan, cukup gembira dengan hasil yang diperoleh Kontingen Sumsel.  “Di babak-babak awal kelihatan peluang kita besar baik untuk meraih Juara maupun mencetak master baru, tetapi kenyataannya kita masih kalah dengan provinsi lain.  Ini tantangan kita bersama,” kata Prima.

Pejabat Bank Sumsel Babel ini juga menyoroti pentingnya perhatian khusus untuk atlet-atlet muda berbakat dari Sumsel.  Faktor teknis dan nonteknis, lanjut Prima, perlu menjadi perhatian dari Kejurnas kali ini.

Suhendri dari Porsiba Muaraenim mandampingi Alivia Noviansari yang meraih Juara II Catur Cepat Senior Wanita

Prima lebih lanjut mengatakan, proses mengikuti Kejurnas ini cukup panjang.  “Mereka kita seleksi dari  bawah, mulai dari tingkat kabupaten kota, lalu berlanjut Kejurprov.  Idealnya mereka yang jadi Juara di Kejurprov Sumsel yang mempunyai harapan menjadi Juara di Kejurnas,” ujar Prima, panggilan akrab yang juga pejabat di Bank Sumsel Babel ini.

Setiap pemain, urai Prima, mempunyai tanggungjawab membawa nama Sumsel di tingkat yang lebih tinggi dalam hal ini Kejurnas.  “Jadi harus punya target ketika dikirim ke kejuaraan membawa nama Sumsel.  Jangan mengabaikan target apalagi karena alasan pribadi,” jelas dia.

Ke depannya, menurut Prima, Sumsel perlu membina lebih serius atlet-atlet berbakat.  Kalau soal menang dan kalah itu biasa dalam pertandingan.  Namun, mental dan moral tak kalah pentingnya.  “Lebih baik atlet tidak dikirimkan kalau tidak memiliki keinginan menjadi juara dan membawa nama Sumsel,” katanya lagi.

Atlet Sumsel yang dikirimkan dari hasil Kejurprov Sumsel adalah, Suganda Abdullah, Nurdin Abubakar, M. Rizki Akbar Hazaki, Haikal Kamil, Arya Prima, Alivia Novyansari, Amrina Rosada, dan Marsha Tsabita, dan Bradi E Tampubolon.

Sementara itu pelatih asal Sumsel, MN Rubby Tamono yang dimintai komentarnya di sela-sela acara penganugerahan hadiah cukup puas dengan hasil yang diraih anak-anak binaannya khususnya dari Porsiba Muaraenim.  Namun, pelatih asal Sumbar ini mengakui, masalah mental perlu diperbaiki.  Dia melihat masalah mental ini terjadi pada babak-babak akhir dimana lawan-lawan yang dihadapi semakin keras.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × four =