oleh

Beri Kuliah Umum di UII, Ridho Yahya Pesankan Mahasiswa Jangan Beda Perkataan dengan Perbuatan

YOGYAKARTA, NAGARA –  Banyaknya perolehan Rekor Muri yang diCapai oleh Kota Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan melalui Program kerja Keislaman Walikota Prabumulih Ridho Yahya bersama Wakil Walikota Prabumulih Andriansyah Fikri menjadi titik perhatian tersendiri untuk sekolah tinggi Islam yang ada di indonesia.

Atas keberhasilan Program kerja Keislaman tersebut Wako Prabumulih IRidho Yahya kerap menjadi narasumber di berbagai universitas-univeritas di Sumatera Selatan.

Namun hari ini, Rabu (09/10/2022) di hadapan ratusan mahasiswa, Ridho Yahya kembali menjadi Narasumber di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Mata kuliah umum itu berlangsung di Auditorium FTI UII yang mana dihadiri seluruh mahasiswa S1 FTI UII yang juga sebagai tindak lanjut dari silahturahmi dan audiensi Delegasi FTI UII pada (30/03/2022) lalu di kantor Walikota Prabumulih.

Kegiatan tersebut juga mengangkat tema “Peningkatan Dukungan Teknologi Pada UMKM Berbasis Kearifan Lokal.”

Hadir langsung Prof Dr Ir Hari Purnomo MT IPU, ASEAN Eng Dekan FTI UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama, ST, MIT., Ph. D Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Dr. Drs Imam Djati Widodo M. Eng. Sc Ketua Jurusan Teknik Industri, Dr. Taufiq Immawan ST, MM Sekretaris Jurusan Teknik Industri, Ir. Winda Nur Cahyo ST, MT, Ph. D Ketua Program Studi Teknik Industri Program Magister, Ir. Agus Taufiq MSc Ketua Program Studi Rekayasa Tekstil Program Sarjana.

Sementara Walikota Prabumulih Ridho Yahya didampingi oleh OPD Pemerintah Kota Prabumulih dan lainya.

Dalam Kuliah Umum itu Ridho menyampaikan kepada mahasiswa agar terlepasnya dari Universitas Islam Ini dapat terus memegang teguh ajaran agama Islam.

“Jangan sampai anda kuliah di Fakultas Islam lupa akan agama Islam, yang kedua jangan sampai beda perkataan beda perbuatan, nah ini penting,” pesannya.

Dirinya juga mengatakan bahwa selama dua Periode ia menjabat, ia kerap melayani secara langsung masyarakat yang memberikan keluhan kepadanya.

“Sebagai Walikota saya berusaha untuk memadukan agama dengan keinginan masyarakat, jadi habis subuh bapak sudah melayani bos-bos (masyarakat), saya tidak ingin memakan sumpah karena yang menjadikan saya Walikota itu masyarakat, yang pake tongkat yang bajunya sobek dan lainya itu pimpinan saya makanya harus itu harus saya layanin,” jelasnya.

Sementara para mahasiswa Universitas UII menghaturkan ribuan terimakasih kepada Walikota yang sudah menjadi Nasum di Kuliah Umum pada hari ini.

“Terimakasih  atas pelajarannya hari ini, tentunya semua ini sangat bermanfaat bagi kami dan ke depannya kita dapat berkolaborasi sehingga dapat memajukan indonesia,” kata salah satu mahasiswa FTI UII.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *