Quinsha Juara dan Pecatur Senior Sumsel Unjuk Gigi di Kejuaraan Nasional

JAKARTA, NAGARA.ID – Pecatur  cilik Sumatera Selatan Quinsha Adinda Syahirah yang merupakan siswi kelas 1 SMP Negeri 1 Palembang  berhasil menjadi Juara I Tingkat SMP Putri yang diadakan BPK Penabur bekerja sama dengan PB Percasi dan Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) dalam Festival Pelajar Tingkat Nasional yang dilaksanakan secara online pada 14-15 Agustus 2021.

Dalam babak kualifikasi dimana pada masing-masing kelompok yang dilombakan dilakukan seleksi untuk 20 besar.  Quinsha berhasil masuk sebagai ranking 1 dan berhak maju ke babak final yang akan digelar tanggal 22 Agustus 2021.

Festival ini sendiri diikuti oleh 1.217 pelajar dari 24 provinsi di Indonesia yang bertarung dalam kategori SD kelas 1-3, SD kelas 4-6, SMP, dan SMA Putra & Putri.

Adapun Juara II Avita Ayu Pratiwi dari Trenggalek dan Juara III direbut oleh Shafira Devi Herfesa dari Sleman.

Pertandingan tingkat SMP Putri sendiri diikuti oleh 88 orang peserta. Keberhasilan Quinsha menjadi Juara I diperoleh dari hasil 9x menang dan hanya kalah dua kali dengan total nilai 9 MP.

Pertanding babak final yang akan berlangsung Minggu tanggal 22 Agustus 2021 Pukul. 13.00 WIB. “Quinsha sendiri sangat optimis untuk dapat kembali memenangkan pertandingan final nanti,” ujar Prima yang juga ayahnya dan merupakan salah satu atlet catur berprestasi di Sumsel, Sabtu (21/8/2021).

Sementara Quinsha juga nengharapkan dukungan masyarakat Sumsel khususnya Palembang. “Mudah-mudahan pada babak final nanti dapat mengulangi keberhasilan menjadi Juara di babak penyisihan, ,” siswi pelajar SMP Negeri 1 Palembang ini.

Catur Onlie HUT Kemerdekaan BPK RI

Sementara itu dalam pertandingan catur online yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) RI, sejumlah pemain asal Sumsel berhasil masuk dalam 30 besar yang diikuti lebih dari 185 pemain dari seluruh Indonesia.  Pelaksanaan dilakukan sejak pukul 14.00 sampai dengan pukul 17.00, Jumat (20/8/2021).

Dalam pertandingan yang menggunakan platform Lichess tersebut, tiga orang dinyatakan gugur atau didiskualifikasi karena kedapatan menggunakan engine alis curang.  Ketiga peserta yang dinyatkan gugur tersebut adalah rangking 3 (MN Cornelis Purba), rangking 5  Ade Wijaya dan rangking 29 Muhammad Abdul Hafid.

Beberapa pecatur asal Sumsel yang masuk dalam nominasi 30 besar adalah Evan Efendi (16), Ardi Wiranata (23), Muhammad Akbar (24), dan Edison Nainggolan (29).  Pertandingan yang dilangsungkan delapan babak Sistem Swiss tersebut berlangsung ketat dan seru dengan standar pengawasan menggunakan kamera zoom meeeting dan apliksai Lichess.

Evan Efendi yang merupakan master nasional asal Sumsel menyatakan cukup puas dan sekaligus kecewa karena dua kali dicurangi lawan yang menggunakan bantuan engine.  “Seharusnya saya bisa juara, namun sangat disayangkan saya bertemu dua kali lawan yang ternyata belakangan diketahui menggunakan mesin,” kata Evan yang mendapatkan nilai 5 dari tujuh pertandingan yang dilakoninya.

Selain diberikan hadiah untuk Juara I, II dan III, 30 peserta akan mendapatkan hadiah hiburan dan seluruh peserta mendapatkan sertifikat dari BPK RI.

Adapun yang berhasil menjadi Juara I, II dan III masing-masing diraih David Setiawan, Chandra Putra dan Danny Adryanto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × five =