PALEMBANG, NAGARA ID – Walikota Lubuklinggau Prana Putra Sohe akhirnya resmi berlabuh ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal tersebut ditandai dengan pemasangan jas PKB dan penyerahan kartu tanda anggota (KTA) oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar didampingi Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan di rumah dinas Ketum PKB Komplek Widyacandra, Selasa (22/6/2021).
Nanan sapaan akrab Prana Putra Sohe sudah lama kenal dengan Ketua Umum PKB semenjak mahasiswa dan semenjak menjabat walikota sering hadir dalam acara PKB yang dihadiri Ketum.
“Nanan adalah kader NU, ia cukup baik dan sukses meniti karier politik dan bersama saya di KNPI,” ujar Ramlan.
Saat ditanya untuk jabatan Nanan di PKB, Ramlan menuturkan, insya allah Nanan yang juga walikota Lubuklinggau akan ditarik di DPP PKB.
Dikatakannya, dengan bergabungnya Nanan, PKB diharapkan akan besar di Lubuklinggau dan silampari secara umum,” beber Ramlan Holdan
Saat dikonfirmasi, Prana Putra Sohe membenarkan kabar tersebut. Nanan mengakui dirinya hingga kini belum terikat ke partai manapun walaupun orantuanya dulu dari Partai Golkar.
“Aku sendiri belum masuk kemana-mana, secara resmi aku tidak masuk di kepengurusan Golkar tapi pada dasarnya aku harus menentukan pilihan karir untuk kedepan ini,” katanya singkat.
Proyeksi Politik
Sementara itu Direktur Eksekutif Forum Demokrasi (ForDes) Bagindo Togar melihat ada strategi lain dengan bergabungnya Nana yang akan berakhir masa jabatan Wako periode keduanya pada tahun 2023.
“Dengan usia dan fisik yang masih tergolong layak, maka manusiawi bila ingin naik kelas dalam karir politiknya, pasca menjabat Walikota dua periode. Tentu saja Jabatan Gubernur atau Wagub, yang logis jadi tujuan berikutnya,” kata Bagindo.
Mengapa ke PKB, menurut Bagindo hingga saat ini diakui PKB Sumsel belum memilki sosok kader pejabat publik, yang populer serta marketable di etalase politik Sumsel.
Lagi pula bila Nanan ingin mempergunakan “Kapal Besar Golkar Sumsel ” untuk mengarungi samudera kompetisi politik di wilayah ini pada tahun 2024, tentu saja sangat sulit alias mustahil untuk dia dapatkan.
“Sebab nakhoda Partai Golkar sekarang, juga akan kembali ikut bertarung. Para Ketua Parpol juga berhasrat sama. Baik itu Partai Nasdem, PAN, Geindra juga PDIP, paling tidak membidik jabatan Wagub,” tutunya.