Utut: Catur Sumsel Menjanjikan dan Dukung Datangkan Pelatih dari Rusia

INDRALAYA, NAGARA.ID – Ketua Pengurus Besar Percasi, GM Utut Adianto mengingatkan bahwa Provinsi Sumsel pernah menorehkan prestasi di cabang olahraga catur tahun 1981 dalam PON di Jakarta di kala itu medali emas dari cabang catur diperoleh melalui Juhermansyah.

Lebih daripada itu, saat ini di Sumsel bertaburan master-master catur dan bibit-bibit muda.  Dia menyebutkan beberapa nama yang dikenal yakni Maksum Firdaus, Tamimi, Juherman, Nurdin Abubakar, serta sejumlah nama lainnya.  Bahkan di Sumsel ada Academy Catur.  “Oleh karena itu, Sumsel menjanjikan akan kembali bersinar di dunia catur di masa yang akan,” kata Utut dalam sambutan seusai melantik Pengurus Provinsi (Pengprov) Catur Sumatera Selatan periode 2021-2025, Minggu (20/6/2021), di Hotel Ilaya Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Dikatakan Utut yang merupakan Grandmaster dengan elo rating tertinggi di Indonesia ini, pembinaan catur ke depan harus menerapkan pola pembinaan yang tepat.  Dia meminta kepada pengurus yang baru benar-benar menjalankan pembibitan dan pembinaan yang obyektif.  “Atlet yang baik harus diberikan kesempatan dilatih, dibina dan bertanding dalam berbagai event.  Jangan ada lagi terdengar atlet yang dikirimkan hanya berdasarkan kedekatan dengan pengurus.  Harus obyektif,” katanya anggota Wakil Ketua DPR RI ini.

Diakui Utut, pemilihan atlet khususnya di cabang catur sering terjadi karena kemampuan seorang atlet catur relatif sama apalagi kalau belum memiliki elo rating (ukuran kemampuan pemain catur, Red).  Artinya, dia berharap, mereka yang berhasil lolos dalam Kejuaraan Provinsi dalam rangka HUT ke-75 Provinsi Sumsel diikutkan dalam kejuaraan yang lebih tinggi yakni pada Kejurnas.

Pelatih dari Rusia

Secara khusus, Ketua PB Percasi ini juga akan memberikan bantuan dan atensi kepada atlet-atlet catur.  Bahkan, kata dia, saya akan datangkan pelatih dari Rusia untuk melatih atlet-atlet dari cabang-cabang Percasi dari kota maupun dari kabupaten di Sumsel.  “Silakan pilih atlet-atlet yang akan dibina dari masing-masing kabupaten kota, nanti dilatih.  Saya yakin hasilnya akan terlihat dalam waktu 4-5 tahun ke depan khususnya di PON 2024 di Aceh dan Medan.

Secara khusus dia berpesan untuk para atlet catur untuk mendapatkan sesuatu yang lebih, maka cintailah terlebih dahulu.  Bagaimana caranya?  Awalnya senang dulu, barulah hobi, setelah hobi baru dijiwai maka akan mencapai prestasi.  “Itulah tugas pengurus untuk mendukung penuh untuk para atlit catur di Sumsel.  Untuk tingkat nasional dan internasional itu tugas saya, pengurus besar Percasi,“ katanya.

 Dia mencontohkan dirinya sendiri yang berasal dari kalangan orang yang tak mampu.  Namun karena berpestasi akhirnya bisa meraih apa yang diperoleh sekarang dengan bayaran yang tinggi.

Dia menyebutkan salah satu atlet Sumsel, Maksum Firdaus yang pernah meraih medali perak dalam Kejuaraan Paralimpik Games 2018 mendapatkan bonus uang Rp 1 miliar.  Juara SEA Games mendapatkan Rp 400 juta dari pemerintah.  “Artinya, uang akan mengikuti prestasi.  Jadi jangan cukup puas hanya dengan uang saku pertandingan saja.  Harus berpestasi dan uang akan mengikuti,” katanya seraya menambahkan saat ini pemerintah sudah memberikan perhatian besar bagi atlet berprestasi.  Tidak seperti era Utut Adianto tahun 1986 dimana pemerintah belum mengalokasikan dana atlet berprestasi.

Kepada pengurus yang baru dilantik, Utut menitipkan pesan kepada Ketua Pengurus Provinsi Sumsel Yulian Gunhar untuk mempu memajukan olahraga catur.  “Saya yakin dengan komposisi pengurus yang baru ini, yang terdiri dari orang catur dan orang-orang yang memiliki kemampuan di bidang organisasi mampu memajukan prestasi catur di Sumsel.

Sementara Ketua Pengurus Provinsi Sumsel Yulian Gunhar dalam sambutan singkat dan padat berjanji akan bekerja sekuat tenaga dengan jajaran pengurus memajukan prestasi catur Sumsel di tingkat nasional maupun internasional.

Dia mengatakan, pada PON 2020 di Papua, Sumsel akan mengirimkan empat atlet yang diharapkan dapat meraih medali emas dan saat ini tengah menjalani pelatihan intensif di Jakabaring Sport Center Palembang.

Sementara di tempat terpisah Ketua Harian Percasi Sumsel, AKBP BRM Aritonang ketika membuka kejuaraan tersebut mengatakan akan benar-benar memperhatian pola pembinaan atlet catur.  Dia mengatakan, kejuaraan yang diadakan Percasi tidak akan memungut biaya pertandingan, demikian pula penggunaan sarana pertandingan seperti jam catur dan papan catur.  “Ini diperlukan agar atlet tidak dibebankan biaya-biaya yang tidak perlu,” katanya.

Hadir dalam pelantikan tersebut, seluruh pengurus dan tamu undangan di antaranya Gubernur Sumsel diwakili Asisten I Pemprov Sumsel Supriyono, Ketua KONI Sumsel, Hendri Zainuddin serta sejumlah undangan lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 × 1 =