Relawan Eco Enzyme Palembang Ikuti Pelatihan Jurnalistik

PALEMBANG, NAGARA.ID – Puluhan relawan eco-enzyme Palembang mengikuti pelatihan jurnalistik, di Sekolah Maitreyawira Palembang. Minggu (19/11/2023) siang.  Tampil sebagai narasumber A. Edison Nainggolan yang merupakan wartawan senior Palembang dan telah banyak memiliki pengalaman di berbagai media nasional dan regional.

Relawan ini merupakan komunitas yang terbentuk dari acara Seminar Eco-Enzyme Selamatkan Bumi yang dipaparkan oleh Dr. Joean Oon dari Malaysia bulan September 2023 yang lalu.

Menurut Panitia Penyelenggara dari Enzim Bakti Indonesia, Sulifang, pelatihan ini dimaksudkan agar para relawan eco-enzyme dapat membuat tulisan dari berbagai kegiatan yang mereka laksanakan hampir setiap hari di berbagai tempat tentang pembuatan eco enzym, penanggulangan sampaih, hingga pembuatan berbagai produk turunan dari cairan ajaib tersebut.  Sehingga gaungnya semakin cepat meluas dan diketahui masyarakat melalui publikasi baik melalui media sosial maupun media massa.

Menurut para peserta pelatihan jurnalistik yang sangat beragam mulai dari guru, dosen, ibu rumah tangga, pelajar bahkan pensiunan yang membaktikan diri sebagai relawan eco enzym, pelatihan ini sangat bermanfaat apalagi di tengah perkembangan teknologi digital.

Sebagaimana disampaikan Edison, sampah saat ini juga memenuhi jagad maya, berupa informasi yang tidak sehat dan tidak bermafaat.  “Sampah digital dalam jagad maya berupa berita hoaks, framming, maupun berita yang tidak tunduk pada kaidah jurnalistik,” kata Edison.

Dia mengatakan, produk jurnalistik haruslah memberikan informasi yang jelas, memuaskan dahaga pencari informasi, dan mencerdaskan. “Jadi kalau karya jurnalistik tidak membuat sesuatu menjadi jelas, itu sebaiknya tidak perlu dibaca.  Kalau dari judulnya saja membuat pertanyaan, motifnya jelas memancing supaya tulisan itu banyak dibaca karena menimbulkan penasaran.  Itu trick click bit,” urainya.

Clickbaiting adalah tindakan menjanjikan sesuatu secara berlebihan yang biasa ditemukan di judul berita, caption di media sosial, dan lain-lain.

Jadi, clickbait sendiri adalah judul sebuah konten yang sangat menarik, namun isinya belum tentu sesuai dengan apa yang dijanjikan.  Ini jelas bertentangan dengan prinsip menulis itu harus memberkan informasi yang benar dan efisien.

Sementara itu dari para peserta yang hadir terlihat sangat antusias dan langsung mempraktekkannya. Sejumlah peserta juga menyampaikan pertanyaan kepada pemateri.

Beberapa guru yang hadir juga merasakan bahwa kemampuan menuangkan pikiran dan menulis sekarang menjadi barang yang langka.  “Murid-murid sekarang sangat sulit kalau disuruh menulis dari hasil karya mereka sendiri, tetapi kalau mencari di google mereka cepat.  Ini sangat mengkhawatirkan bahkan di kalangan mahasiswa juga dewasa ini sulit menuangkan pemikiran mereka,” kata Novi, seorang dosen dari universitas swasta di Palembang.

Rencananya, pelatihan Dasar-dasar Menulis dan Mempublikasikan Kegiatan ini akan dilanjutkan pada pertemuan-pertemuan mendatang hingga para peserta mampu menuangkan kegiatan menjadi berita.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15 − eight =