JSC Akhirnya Bebaskan Biaya Parkir Panitia dan Wasit Proprov Korpri

PALEMBANG, NAGARA.ID – Direktur Pemasaran dan Operasional Jakabaring Sport Center (JSC) Geri Radityo bertindak sigap dalam menanggapi sebuah video viral adanya protes panitia dan wasit penyelenggara Pekan Olahraga Korpri Provinsi Sumsel yang berlangsung di selama sepekan, Senin (1/7/2025).

Gerry langsung membebaskan parkir untuk pantiia dan wasit penyelenggara keesokan harinya Selasa (2/7/2025).  “Untuk Panitia Porprov Korpri hari ini sudah kita gratiskan masuk ke kawasan JSC,” kata Geri kepada media.

Hal ini dilakukan untuk mendukung agar JSC menjadi tempat terbaik dalam penyelenggaraan event olahraga baik lokal maupun nasional.

Geri menambahkan, sejak semula dirinya telah menyarankan agar para peserta dan para atlet sebaiknya penginapannya di Wisma atlet JSC sehingga gratis akses masuk kawasan JSC.

Operasional JSC

Menanggapi operasional JSC yang selama ini menjadi sorotan masyarakat terkait dengan pengelolaan asset Pemda Provinsi Sumsel tersebut, Gerry menambahkan bahwa sejauh ini pengelolaan berjalan dengan lancar.  “Doakan saja agar JSC selalu ramai banyak event yang masuk sehingga bisa mendapatkan omset yang besar. Alhamdulillah  sejak tahun 2022 sampai saat ini beban operasional tidak ada kendala,” jelas dia.

Adapun berbagai sumber pemasukan ada empat sumber yaitu dari Wisma Atlet, Pintu masuk parkira kawasan JSC, Venue pertandingan dan pendapatan lainnya.

Berdasarkan catatan yang media peroleh JSC belum pernah memberikan dividen kepada Pemprov Sumsel sebagai pemegang saham yang mencapai 99,95%.  Namun hal ini bukan dikarenakan biaya operasional khususnya beban gaji direksi dan komisaris yang besar, namun karena adanya beban depresiasi yang cukup besar.

“Secara neraca kita laba tahun 2024 hampir Rp 2,7 miliar, namun  laba tersebut terpotong oleh biaya penyusututan bangunan dan venue yang cukup besar sehingga menjadi rugi secara pembukuan.  Komponen apa saja itu saya kurang paham, yang pasti laporan keuangan kita telah diaduit oleh Kantor Akuntan Publik,” tandasnya.

Berdasarkan catatan redaksi, JSC pernah diterpa isu miring terkait kasus korupsi dan keberadaan Dirut JSC Meina Surya Paloh yang tidak berada di Palembang.

JSC juga dinilai telah menetapkan gaji direksi dan komisaris yang sangat tinggi padahal selalu melaporkan perusahaan ini merugi.  Menurut Sriwijaya Corrption Watch (SCW) selama 2018-2023 JSC telah merugikan keuangan negara sebesar Rp 5,712 miliar.

Selain itu juga disinyalir pihak manajemen telah mengalihkan aset mobil truk menjadi mobil towing dengan memberikan uang muka sebesar Rp 40 juta ke sebuah bengkel di Jakarta, namun belakangan DP atau uang muka tersebut diakui tidak pernah diterima.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × 1 =