PALEMBANG, NAGARA.ID – Arya Prima, atlet catur berbakat asal Muara Enim, berjaya menjadi Juara I Kategori SMA pada Rising Star Indonesia (RSI) pada Kejuaraan Catur Menyambut Lunar New Year 2005 yang diadakan di kawasan sekolah kawasan Jl Abdul Rozak, Palembang, Sabtu (8/2/2025). Sementara Juara II dan Juara III diraih oleh Najmi dari SMA Negeri 18 Palembang dan Ilham Prasetyo dari Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS).
Sementara pada kategori SMP Khairil Amri (MTS Ilham) keluar sebagai Juara I disusul Juara II Naufal Raffi (SMP Negeri 8 Palembang) dan Juara III Bagas Danendra (SMP Negeri 9 Palembang). Pecatur Faizzah Rahmillah yang semula diunggulkan menjadi Juara malah terpeleset dan gagal meraih gelar karena kalah dari Bagas dengan selisih waktu 3 detik saja pada pertandingan babak ke-5.

Menurut Ketua Wasit, MN Nurdin Abubakar, WN, PN, pertandingan yang baru pertama kali diselenggarakan RSI ini penuh dengan kejutan dan berlangsung ketat. “Ada delapan orang poin sama yaitu 4 poin dari 5 babak yang dipertandingkan sehingga ranking ditentukan oleh sistem berdasarkan perhitungan Solkof.
Selain itu, menurut atlet catur Sumsel dan pengajar catur di SONS, walaupun pesertanya tidak terlalu banyak, namun pertandingan menarik karena peserta berasal dari banyak sekolah yang ada di Palembang di antaranya, SMP Xaverius 3, SMP Negeri 9, SMA Xaverius 1, SMA Kusuma Bangsa, SMA Paramount, SMA Ignasius Global School, SMA Negeri, RSI, dan sebagainya.
Dia mengharapkan tahun depan, pertandingan serupa bisa dilaksanakan kembali dan bisa lebih meriah dengan peserta yang lebih banyak dan beragam seperti hal serupa dilaksanakan Yayasan Maitreya bersamaan dengan Festival Lampion setiap tahun.
Sementara Ketua Panitia RSI, Santi Gultom, juga menyambut gembira kejuaraan catur yang baru pertama kali dilaksanakan dan berlangsung tertib dan lancar. Sejumlah orang tua murid, turut hadir menyaksikan pertandingan catur cepat dengan durasi 10 menit menggunakan sistem Swiss lima babak.
Sementara Edison Nainggolan, pengamat catur Sumsel berkomentar, idealnya pertandingan ini ditambah menjadi 6 atau 7 babak sehingga pemenangnya benar-benar tersaring dan tidak banyak yang mempunyai poin sama. Namun demikian, dia mengapresiasi pelaksanaan pertandingan catur ini. “Tetap kita apresiasi karena catur sudah menjadi pertandingan penting, bahkan menjadi pelajaran penting ektra kulikuler di beberapa sekolah ternama termasuk rencananya RSI,” tandasnya.