PALEMBANG, NAGARA.ID – Kedekatan calon gubernur Sumsel Mawardi Yahya dengan Presiden Prabowo Subiyanto dan berada pada satu partai akan memudahkan sekaligus menguntungkan masyarakat Sumsel untuk menikmati percepatan pembangunan di Sumsel.
Pasangan Mawardi Yahya dan RA Anita Noeringhati (Matahati) yang merupakan paslon numor urut 3 diyakini akan membawa perubahan besar bagi rakyat Sumsel.
Hal tersebut disampaikan Hasyibulloh Mulyawan, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Ethical Politics menanggapi manfaat dan keuntungan untuk memenangkan pasangan ini.
Dia menambahkan, rekam jejak Mawardi dalam meningkatkan sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan kesejahteraan sosial ketika menjadi Bupati Kabupaten Ogan Ilir menjadi bukti kepiawaiannya. “Mawardi memiliki naluri politik yang empatik dan mampu memahami kebutuhan masyarakat dengan pendekatan yang berbeda. Kepemimpinannya sangat berdampak pada kehidupan masyarakat Sumsel, terutama kelompok-kelompok yang selama ini terpinggirkan,” ujar Mulyawan, Rabu (16/10/2024).
Secara politik, kedekatan emosional Mawardi dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, diyakini akan memberikan keuntungan strategis bagi Sumsel. Sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Mawardi memiliki hubungan yang kuat dengan pusat kekuasaan. Hal ini, menurut Mulyawan, akan berdampak positif bagi provinsi ini, karena program-program pusat di bawah kepemimpinan Prabowo kemungkinan besar akan mengalir deras ke Sumsel jika Mawardi terpilih sebagai gubernur.
Tak hanya itu, lanjut dia, kesuksesan Mawardi sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) pada Pilpres 2024 lalu juga menambah keyakinan bahwa masyarakat Sumsel, yang cenderung mengikuti pilihan politik presiden terpilih, akan mendukung pasangan Matahati dalam Pilgub 27 November mendatang. “Dukungan penuh Prabowo kepada Mawardi kemungkinan besar akan diikuti oleh pemilih Prabowo di Sumsel,” tambahnya.
Sebagai calon gubernur yang memiliki hubungan erat dengan Presiden terpilih, Mawardi tidak hanya menawarkan pengalaman sukses sebagai kepala daerah, tetapi juga membawa tekad kuat untuk memperbaiki kualitas kesejahteraan di Sumsel. Kepemimpinannya yang humanis, rendah hati, dan penuh kepekaan sosial diharapkan mampu menghadirkan solusi bagi pembangunan di Sumsel yang dirasakan mengalami stagnasi selama lima tahun terakhir.
