JAKARTA, NAGARA.ID – Menanggapi maraknya petisi yang dilakukan sejumlah kampus di Indonesia yang terus bertambah banyak, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, angkat bicara.
Menurut Wapres Ma’ruf Amin, gerakan kampus dan para akademisi itu harus jadi perhatian pemerintah.
“Mengenai pernyataan dari berbagai universitas, saya kira itu bagian dar dinamika politik dan pemerintah harus memperhatikan,” kata Ma’ruf di Kedutaan Republik Indonesia di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (5/2/2024).
Lebih lanjut Wapres mengatakan, pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk merespon masukan dan kritik yang disuarakan para akademisi dan guru besar tersebut. Ia berharap sikap dari para akademisi dari berbagai kampus itu hanya sampai kepada tahap menyampaikan pernyataan. Ia khawatir, bila para akademisi bertindak lebih jauh.
“Mudah-mudahan saja hanya sampai di pernyataan, sehingga bisa diatasi. Supaya tidak menimbulkan hal-hal yang mungkin lebih jauh. Ini bagian dari dinamika saja. Bagian dari hal-hal yang memang tidak mungkin pemerintah tidak perhatikan,” ujar Ma’ruf.
Terus Mengalir
Sebagaimana diketahui, gelombang kritik untuk Presiden Jokowi terus mengalir dari sivitas akademika sejumlah kampus. Sejauh ini, sudah ada sekitar 30 kampus di Indonesia yang mengeluarkan sikap atau petisi dan terus bertambah dari berbagai kelompok perguruan tinggi nasionalis dan sekolah tinggi filsafat yang jumlahnya mencapai ratusan.
Kritik lewat petisi itu di antaranya menyoroti pemerintahan Jokowi yang dinilai sudah keluar jalur dan melemahnya demokrasi menjelang Pemilu atau Pilpres 2024.
Sebagai presiden, Jokowi dianggap tidak netral. Beberapa pernyataan di sikapnya secara terang-terangan mendukung paslon 02, Prabowo-Gibran.
Sikap Presiden Jokowi ini dinilai sudah kelewat batas. Apalagi, Cawapres 02 yaitu Gibran Rakabuming, merupakan anak sulungnya. Sehingga Jokowi akan melakukan berbagai cara agar putra sulungnya itu menang di Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan Pengamat Politik, Rocky Gerung. Ia mengatakan, apa yang dilakukan oleh UGM, UII, UI, Universitas Andalas, Unpad, UIN Jakarta, UNJ dan kampus-kampus lain yang menggelar mimbar bebas, tampil karena kerisauan dan amarah terhadap kondisi demokrasi saat ini.
Sebab, menurut Rocky, hal ini sudah tidak dapat diselamatkan lagi dengan hukum. “Karena hukum itu bekerja kalau ada ketertiban, sekarang sudah tidak ada ketertiban,” katanya.
Sementara Plt Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nizam, mengatakan bahwa gelombang pergerakan kampus dalam mimbar bebas yang mengkritik kinerja Presiden Jokowi merupakan suatu kebebasan akademik.
“Bagian dari kebebasan akademik dan mimbar akademik yang kita hargai dan lindungi seperti amanah Undang-Undang Pendidikan Tinggi,” kata Nizam.
Menurut Nizam, di negara yang menganut demokrasi, hak menyatakan pendapat itu juga diatur dalam undang-undang dan bahkan dilindungi oleh lonstitusi.
Sehingga apa yang dilakukan oleh kampus, nenurut Nizam, adalah bagian dari menyatakan pendapat selain sebagai akademisi juga sebagai warga negara.
Nah, berikut ini daftar 30 kampus yang sudah dan akan mengeluarkan petisi yang mengkritik Jokowi karena tidak netral dalam Pemilu 2024 ini.
Daftar Kampus yang Mengadakan Mimbar Akademik Mengkritisi Presiden Jokowi:
- UGM, 31 Januari 2024
- UII, 1 Februari 2024
- Universitas Khairun Ternate, 1 Februari 2024
- Universitas Andalas Sumbar, 2 Februari 2024
- UIN Sunan Kalijaga, 2 Februari 2024
- UNHAS Makassar, 2 Februari 2024
- Universitas Lambung Mangkurat, 2 Februari 2024
- Universitas Atma Jaya, 2 Februari 2024
- Universitas Indonesia, 2 Februari 2024
- UMY, 3 Februari 2024
- Universitas Ahmad Dahlan, 5 Februari 2024
- Universitas Sanata Dharma, 12 Februari 2024
- APMD, 6 Februari 2024
- UNPAD Bandung, 3 Februari 2024
- Universitas Muhammadiyah Babel, 2 Februari 2024
- UIN Syarif Hidayatulah Ciputat, senin 5 Feb 2024
- Universitas Pendidikan Indonesia, 5 Februari 2024
- UNAIR Surabaya, 5 Februari 2024
- LP3ES, 3 Februari 2024
- UMS, 5 Februari 2024
- Univ Janabadra Yogya, senin 5 Februari 2024
- Universitas Brawijaya, 5 Februari 2024
- Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia
- STF Driyarkara, 5 Februari 2024
- Universitas Islam Malang (Unisma) 5 Februari 2024
- IPB University, Sabtu 3 Feb 2024.
- Universitas Trunojoyo Madura, 7 Februari 2024
- Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa 6 Februari 2024
- Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Senin 5 Februari
- Universitas Khairun-Ternate, Jumat, 2-2-2024.