Puluhan Peserta Ikuti Kelas Pengolahan Sampah Non Organik GBS Maitreya Palembang

PALEMBANG, NAGARA.ID – Lilis Lim dan Sulyanti akrivis lingkungan dari Gerakan Bumiku Sayang (GBS) Maitreya Palembang mengadakan pelatihan dan sosialisasi pengolahan sampah Non Organik.  Pertemuan yang dihadiri hampir lima puluh orang dari berbagai kalangan, kali ini mencoba membuat ecobrick bertempat di Sekolah Maitreyawira Palembang, Minggu (5/11/2023).

Sebagaimana diketahui, ecobrick adalah botol plastik yang diisi dengan padat dengan plastik bekas untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali yang mampu menyerap sampah plastik dalam jumlah besar. Ecobrick dapat digunakan untuk memproduksi berbagai barang, termasuk furnitur, dinding taman, dan struktur lainnya.

Adapun pembuatan ecobrick ini sangat sederhana yaitu pemanfaatan sampah plastik khususnya dari bekas botol minuman dalam kemasan yang bersih dan kering. Botol kosong tersebut lalu diisi dengan potongan-potongan plastik, puntung rokok, bungkus permen, bungkus sampo, bungkus deterjen, dsb sehingga padat.

Menurut Suyanti yang akrab dipanggail Sulli, beratnya minimal sepertiga kali dari volume botol kosong.  Misalnya volume botol 500 ml maka berat setelah diisi adalah 0,30 kali 500 ml atau sekitar 150 gr dan makin padat atau makin berat lebih bagus.

Suli mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari pemanfaatan sampah rumah tangga.  “Bila sebeumnya kita mengiolkah sampah organik untuk dibuat eco enzyme, kali ini kita mengolah sampah non organik khususnya plastik untuk menjadi barang bermafaat seperti tempat duduk, pagar, penyekat ruangan, tembok, jalan setapak, hiasan, serta kerajinan,” kata relawan Gerakan Bumiku Sayang (GBS) ini.

Dikatakan Santi, mengingat sudah memasuki bulan Desember, dia juga mengajak peserta untuk membuat pohon Natal dari bekas botol minuman yang akan dilaksanakan seteleah kegiatan pelatihan.

Selain diajari memanfaatkan sampah plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat, peserta juga diberikan pemahaman betapa bahayanya sampah plastik karena sangat lama – puluhan bahkan ratusan tahun – terurai oleh alam.

Sulli dengan dua orang relawan di bidang lingkungan

 

 

Akibat sampah plastik yang mudah terbawa ke sungai dan akhirnya sampai ke laut,maka ekosistem laut menjadi rusak dan mengancam berbagai hewan laut seperti Ikan Paus, Lumba-lumba, serta hewan lainnya.  “Satu hal yang sangat mengerikan adalah pipet plastik dan kantong plastik sebagaimana yang ditampilkan di dalam video dimana sekor penyu hidungnya tersumbat dan sulit bernafas akibat menghisap pipet (sedotan) plastik dan ikan paus Sperma perutnya berisi puluhan kg sampah plasti karena mengira plastik adalah ubur-ubur karena bentuknya yang miurip, ini sangat miris,” kata Elis yang mentampaikan presentasinya.

Elis yang merupakan penggagas Gerakan Bumiku Sayang Meitreya menambahkan, sampah plastik juga sangat berbahaya apabila sudah hancur dan laut berubah mejadi partikel-partikel kecil dalam bentuk micro plastic yang nampak seperti plankton.  Micoplastic ini bisa dimakan ikan, udang, kepiting dan lobster karena dikira plankton.  Lalu mareka kita makan sehingga microplastic yang merupakan hasil pembuangan sampah dari manusia akan kembali kepada manusia melalui makanan dan bisa sangat membahayakan dan bisa mengakibatkan penyakit kanker.

Peserta pelatihan pengolahan sampak non organik khususnya sampah plastik

“Oleh sebab itulah kita perlu bersahabat dan menyelamatkan alam.  Kalau alam kita pelihara, makan alam akan menolong manusia, dan sebaliknnya kalau kita merusak alam dengan membuang sampah sembarangan, maka kita juga akan terancam oleh alam akibat dari perbuatan kita sendiri,” tandasnya.

Menurut salah satu peserta, kegiatan ini sangat bermanfaat.  “Tadi saya bawa sampah plastik dua kantong kresek, tetapi setelah dimanfaatkan membuat ecobrick, sampah yang jumlahnya besar tadi hilang dan hanya mendapatkan tiga botol padat, sungguh mudah ternyata menjadikan sampah menghilang tanpa merusak,” kata ibu dua anak ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 × three =