Wawako Prabumulih Larang Meminta Sumbangan Bangun Masjid

PRABUMULIH, NAGARA.ID – Wakil Walikota Prabumulih, Andriansyah Fikri mengingatkan kepada seluruh pengurus masjid dan masyarakat Kota Prabumulih, untuk tidak Minta sumbangan di jalan untuk membangun masjid.

“Kita merupakan satu-satunya kota di Sumatera Selatan yang mengharamkan warga kota Prabumulih, tegak di pinggir jalan bawa sanggi (serokan) dengan toa minta duit untuk sumbangan masjid,” ungkap Fikri pada acara Musda V DPD LDII kota Prabumulih, di Gedung Kesenian Rumdin Walikota, Senin (20/6/2022).

Dikatakannya, larangan meminta-minta uang di jalan untuk pembangunan masjid tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2014. “Tahun 2013 kami terpilih dan dilantik, tahun 2014 pak walikota berkoordinasi dengan TAPD dan kepala OPD kita tidak membolehkan meminta-minta di jalan,” tegasnya.

Pada kesempatan itu pula, Fikri mengungkapkan pemerintah kota Prabumulih mengedepankan urusan keagamaan dan cukup banyak program keagamaan diterapkan di Bumi Seinggok Sepemunyian.

“Kita setiap tahun anggarkan melalui APBD membangun masjid, sehingga kita melarang warga meminta-minta untuk membangun masjid,” bebernya.

Lebih lanjut mantan Ketua DPRD Kota Prabumulih itu mengimbau, kepada seluruh organisasi keagamaan dan seluruh elemen masyarakat untuk saling berkoordinasi, bantu membantu serta bekerjasama dalam membangun Kota Prabumulih.

“Khususnya LDII yang selama ini telah bekerjasama dengan baik membantu pemerintah mensosialisasikan visi misi khususnya bidang keagamaan, kami berharap nantinya dengan pimpinan baru yang terpilih kerjasama tetap berlanjut dengan baik,” katanya.

Pada kesempatan itu pula Fikri berharap, LDII dapat mengembangkan generasi muda yang hafal alquran dan paham keagamaan. “LDII juga diharapkan dapat berkerjasama dengan pemerintah dan kepolisian dalam mencegah peredaran narkoba, minuman keras dan zat adiktif lainnya,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua LDII Sumsel, Ramang Padamulya mengungkapkan LDII memiliki sejumlah program yang mana harus bekerjasama yang baik dengan pemerintah.

“Pertama program kita itu NKRI harga mati, kemudian di bidang pendidikan kami berharap seluruh pengurus DPC dan PAC dimana buta hurup itu harus kita berantas supaya semua yang tidak sekolah mendapat pembelajaran semua walaupun melalui jalur non formal,” bebernya.

Kemudian Sambung Ramang, dibidang kesehatan pihaknya aktif menggalakkan program tanaman obat-obatan (herbal) di lingkungan sekitar rumah. “Energi terbaru dan terbarukan juga kita terapkan, intinya ada sekitar 8 program kita yang diharap dapat membantu pembangunan di kota Prabumulih,” pungkasnya.

Akan Bangun 43 Masjid

“Memang fokus utama kita adalah pembangunan masjid. Di tahun ini saja kita bakal membangun 43 masjid dengan berbagai bentuk, dan itu sudah dianggarkan. Setelah itu baru menyusul program pembangunan Rumah Tahfidz,” terangnya.

Dalam kesempatan itu juga dirinya berjanji bakal meneruskan pembangunan Rumah Tahfidz Nur Rahmad jika pada bulan September mendatang, jika memang gedung tersebut belum terselesaikan.

Dirinya menghimbau, setiap anak didik di rumah Tahfidz tersebut tidak hanya bisa menghafal Al-Quran, namun juga bisa mengamalkan apa yang di perintahkan oleh Al-Quran itu sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × 2 =