Jembatan di Lubuk Atung Dibiarkan Nungging Sudah Dua Tahun Lebih

LAHAT, NAGARA.ID – Jembatan yang berada di Desa Lubuk Atung, Kecamatan Pseksu Kabupaten Lahat Sumatera Selatan dibiarkan nungging sejak lebih dari dua tahun lalu.  Jembatan sepanjang lima puluh meter ini anjlog akibat pangkal jemnbatan tergerus arus banjir sehingga tidak berfungsi dan mengganggu roda perekonomian di desa sekitar.

Menurut salah seorang penduduk setempat kejadian ini sudah terjadi sejak tahun 2020 manakala banjir Sungai Kikim menerjang pangkal jembatan.  Pihak terkait sudah mengunjungi lokasi ini termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lahat namun tidak ada perbaikan sampai dengan berita ini diturunkan.

“Kami sangat mengharapkan adanya perbaikan dari pemerintah, baik kabupaten maupun dari provinsi,” kata Junaidi kepada media Nagara dan Poskota Sumsel Minggu (11/6/2022).

Dia menjelaskan beberapa desa yang terdampak adalah kawasan transmigrasi Muara Cawang, Selubuk Tube, Lubuk Atung, dan Desa Lubuk Agung.  Keadaan ini mengakibat lalu lintas dari dan ke desa-desa tersebut terkendala.

Untuk mengatasi kondisi ini masyarakat terpaksa harus menyeberang lewat dasar Sungai Kikim di bawahnya.  “Tapi kalau air sedang banjir, tidak ada yan bisa menyeberang dan menunggu air surut,” lanjut Junaidi.

Mobil yang bisa nenyeberang pun terbatas pada kendaraan khusus yang tinggi dan double gardan sedangkan kendaraan kecil tetap tidak bisa menyeberang.

Menurut informasi, jembatan ini dibangun tahun 2007 oleh pemborong dari Palembang.  Kalau meilihat kondisi jembatan, sebenarnya perbaikan tidaklah terlalu sulit karena bentangan jembatan masih terlihat utuh.  Hanya saja pondasi di pangkal jembatan ambrol menghakibatkan bentangan jembatan amblas dan posisi menunggit cukup curam sehingga tidak bisa dilalui lagi.

“Kami sebagai wong kecik minta perhatian pemerintah agar lalu lintas kembali bisa normal sediakala.  Berbagai kegiatan yang terkendala adalah pengiriman sayur mayur, angkutan sembako dan juga angkutan bahan bangunan sulit sehingga mengakibatkan harga-harga barang lebih tinggi.

PLN Ada Tiang tak Ada Aliran

Selain masalah jembatan nunggit, warga dari kawasan transmigrasi Muara Cawang  juga mengeluhkan tidak adanya aluiran lisrtik ke kawasan transmigrasi hingga kini.  “Padahal tiang-tiang listrik sudah terpasang sejak tahun 2019.  Sampai sekarang di sini belum ada aliran listrik hanya ada tiang saja.  Jadi ini menambah kesulitan warga yang sekarang juga mengalami kendala akibat jembaran tak berfungsi sebagaimana mestinya,” kata warga lain yang enggan disebutkan namanya.

Menurut rencana dalam waktu dekat Gubernur Sumsel Herman Deru akan berkunjung ke daerah tersebut dalam rangka kunjungan kerja.

Diharapkan keadaan ini sampai ke telinga gubernur sehingga masalah jembatan ini bisa segera diatasi tanpa perlu menunggu waktu terlalu lama lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixteen − 4 =

Berita Terkini