Plt Walikota Bekasi: Program Bergulir Kelompok Ternak untuk Pemberdayaan Masyarakat

BEKASI, NAGARA.ID – Belum kelar masalah korupsi yang ‘membelit di Pemkot Bekasi, kembali dihebohkan perihal anggaran ‘luar biasa’ untuk Program Kelompok Ternak.

Pasalnya, program bergulir kelompok ternak yang digagas Dinas Ketahanan Pangan (Dinas Ketapang) Pemkot Bekasi tersebut menelan anggaran Rp 1,9 Miliar dan itu jelas membuat heboh di diberbagai pihak.

Dalam hal ini, Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat mengunjungi salah satu kelompok ternak menjelaskan, program kelompok ternak yang diprogramkan bagi 100 kelompok di 11 kecamatan se Kota Bekasi merupakan program bergulir untuk menumbuhkan tingkat ekonomi masyarakat di tengah wabah pandemi covid 19.

“Program ini sebuah program berkelanjutan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat di tengah setiap tahun kebutuhan daging meningkat, ujar Tri Adhianto.

“Ini program, saya pantau bagus dan kita juga berharap ini bisa bergulir, dan untuk awal kita berikan pada 100 kelompok ternak,” ucap Tri kepada media. Jumat (28/1/2022).

 

“Di samping ada kelompok ternak, ada kelompok tani, ada KWT kelompok wanita tani. Jadi semua yang berhubungan dengan ketahanan pangan terus kita optimalkan,” papar Tri lagi.

 

Hal senada Juga dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dinas Ketapang) Herbet membenarkan, program kelompok ternak tersebut setiap pengajuan nya ada beberapa syarat yang harus diverifikasi termasuk lahan nya harus menunjukan copy sertifikat lahan, “Jadi memang kita verifikasi setiap kelompok ternak yang mengajukan program ini,” urainya.

“Nah perlu dijelaskan kenapa di wilayah kecamatan Bekasi Barat tidak ada, karena tidak ada kelompok yang mengajukan proposal ke kita jadi itu alasannya kenapa hanya ada di 11 kecamatab saja,”  tutur Herbet.

Ia juga menjelaskan soal adanya domba atau kambing yang tidak mau memakan pangan yang disiapkan oleh Dinas Ketapang sebanyak 40 karung.

“Ini masukan bagus, tapi ada juga di beberapa kelompok yang kambing atau dombanya mau makan pangan yang kita siapkan. Bahkan ada beberapa kelompok yang kambingnya sudah melahirkan.  Nanti di tahun 2023 para peternak akan sudah bisa memiliki kambing dan domba tersebut,” papar Herbet.

Sedangkan untuk soal pengawasan dan pembinaan, dia mengaku setiap hari ada petugas yang turun ke setiap kandang, selain mengawasi juga memberikan edukasi dalam pemeliharaan kambing tersebut.

“Iya setiap hari ada petugas kita yang mengawasi dan memberikan edukasi dalam pemeliharaan hewan ternaknya. Dari data yang tercatat saat ini ada 21 anak kambing yang lahir, jantan 3 ekor dan betina 18 ekor, hidup 14 ekor dan yang mati 7 ekor,” ungkap Herbet.

Herbet berharap program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dan untuk para kelompok ternak untuk cepat memberi tahu petugas kami jika ada kambing nya yang sakit, “Intinya kita akan pantau terus dan kepada kelompok ternak untuk semangat dan serius dalam memelihara kambingnya agar bisa dirasakan manfaatnya,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

three × three =

Berita Terkini