David dan Nyimas Sementara Rajai Perolehan Medali, Muba Juara Umum

BELITANG, NAGARA.ID – David Saputra (Muaraenim) dan Nyimas Shieta Prima (Musim Banyuasin) sementara merajai perebutan medali cabang olahraga catur, Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Selatan (Porprov) XIII Tahun 2021 yang berlangsung tanggal 21-28 November 2021 di Gumawang, Belitang Kabupaten OKU Timur.

Hingga hari kedua, David Saputra dan Nyimas Shieta Prima telah menyabet masing-masing dua medali emas dari kategori catur kilat dan catur cepat.

Sementara secara umum, Kabupaten Musi Banyuasin berhasil menjadi Juara Umum I dengan 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu, disusul Juara II, Kabupaten Muaraenim dengan 2 emas dan 1 perunggu. Sedangkan Juara III diraih Kabupaten PALI dengan 1 emas dan 2 perunggu.

Kontingen catur Kota Palembang harus puas di posisi 4 dengan 1 emas, 1 perak, dan dua perunggu.  Palembang memperoleh satu emas melalui kategori Catur Cepat Veteran yang dihasilkan Tamimi AS, sedangkan perak disumbangkan melaui Ucok Suhadir Harahap, dan dua medali perak melalui Rizky Akbar Hazaki melalui catur kilat dan catur cepat.

Perebutan medali masih akan menyisakan 5 medali yakni dari kategori catur standar putra putri dan kategori veteran.

Bonus Rp 20 Juta

Berdasarkan pemantauan di arena pertandinga, usai Upacara Penghormatan Pemenang (UPP), atlet catur dari Kabupaten Musi Banyuasin yang berhasil meraih medali emas diganjar bonus langsung Rp 20 juta untuk emas beregu dan Rp 10 juta untuk emas perorangan, Rp 5 juta untuk peraih medali perak peroorangan dan Rp 3,5 periah medali perunggu perorangan.

Menanggapi kemenangan anak asuhnya, Ketua Kontingen Catur Muba, Mursili Tjik Aman, S.Sos, WN mengatakan, keberhasilan ini merupakan hasil dari pembinaan jangka panjang yang telah dilakukan selama ini.  “Kuncinya, latihan terus menerus baik di Chess Academy Palembang maupun di Muba Chess School yang ada di Kota Sekayu.

Mursili yang juga Ketua Harian Percasi Muba sekaligus insan catur kawakan mengatakan, dari lima medali emas yang tersisa dirinya optimistis bisa meraih lagi 2 emas beregu dan satu emas dari kategori perorangan catur standar.

Terkait dengan venue pertandingan cabor, Mursili dengan tegas mengatakan lokasi pertandingan catur Porprox XIII di Belitang merupakan yang terburuk dibandingkan dengan Proprov XI di Lubuklinggau  maupun Poprov XIV di Prabumulih.  “Di Lubuklinggau pertandingan diadakan di hotel, sedangkan di Prabumulih diadakan di Mess Walikota dengan fasilitas AC dan ruangan yang nyaman,” ujarnya, Selasa (23/211/2021).

Dia juga mengeluhkan sejumlah fasilitas pendukung terutama menyangkut asupan pemain maupun official kontingen.

Beruntung khusus kontingen catur Muba mendapatkan dukungan penuh dari instansi dan Pemkab Muba.  “Makanan dan makanan ringan kurang memadai sehingga kami sering ajak atlet makan di luar.  Selain itu berbagai vitamin dan asupan juga didatangkan untuk menjaga stamina atlet catur Muba,” kata dia.

Sebagaimana dikethui, pertandingan cabor catur dilaksanakan di gedung SMP Negeri 1 Belitang dengan kondisi layaknya ruang kelas tanpa pendingan udara yang memadai.  Hanya tersedia beberapa kipas angin dengan blower sehingga udara panas dan membat sejumlah pemain kelelahan.

Bukan hanya itu, pada hari kedua, sempat pula terjadi mati lampu sehingga pertandingan dipindahkan ke lapangan, namun hujan turun dan pemain kembali masuk ke ruang kelas.

Pertandingan hari kedua yang mempertandingan catur standar beregu juga harus dilaksanakan hingga larut malam hingga pukul 22.00.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fourteen + 10 =