Bupati Jember Kembalikan Honor Pemakaman Pasien Covid-19

JEMBER, NAGARA.ID – Langkah Bupati Jember, Hendy Siswanto mengaku telah menerima honor Rp 70,5 juta dari pemakaman pasien Covid-19, termasuk langka dan berani.

Pasalnya, Hendy Siswanto mengembalikan honor pemakaman jenazah Covid-19 yang didapatkannya sebesar Rp100 ribu untuk satu pemakaman jenazah Covid-19

Hal itupun sempat menuai kritik sekaligus ironi di tengah pandemi. Apalagi bukan hanya bupati yang menerima honor tersebut, tapi ada sejumlah pejabat lain yang mendapatkan hal serupa.

Dalam klarifikasinya, Hendy Siswanto berdalih honor tersebut tidak dipakainya dan diberikan kepada keluarga pasien yang meninggal karena Covid-19.

“Saya ambil kesimpulan sebaiknya saya kembalikan ke kas daerah, termasuk Sekda, Kepala BPBD dan Kabid di BPBD, karena saat ini kurang tepat,” kata Hendy, Jumat (27/8/2021) .

Sekjen Relawan Pena 45 yang juga aktivis reformasi 98 Gempur, Muhammad Suryaman mengapresiasi langkah Bupati Jember, Hendy Siswanto, yang mengembalikan honor pemakaman jenazah Covid-19.

Dijelaskan, dalam setiap pemakaman satu jenazah covid-19, Hendy selalu kepala daerah mendapat honor Rp100 ribu yang dianggarkan dari APBD.

Suryaman menjelaskan, “Sangat mengapresiasi langkah Bupati Jember yang berani bercerita perihal honor Satgas Covid-19 dimana di semua daerah, bupati sebagai leaader-nya. Dia berani membuka ini semua,” katanya pada Sabtu (28/8/2021).

Menurut Suryaman, keberanian Bupati Jember ini membuka mata masyarakat dan patut dipuji. Bahkan sebagai bupati sudah menunjukkan dirinya dengan tidak mau ambil gajinya, apalagi ini uang honor. Bagi beliau sangat prihatin uang begitu besar Covid-19. Saya sangat apresiasi beliau membuka hal ini walaupun imbasnya ke diri beliau.”

Suryaman juga mengimbau kepala daerah yang lain agar mengikuti langkah Bupati Jember, berani menceritakan hal-hal yang ganjil terkait anggaran Covid-19.

Meskipun uang itu legal, tapi menolak honor demi membantu masyarakat sangatlah baik bagi seorang pemimpin teladan.

“Apalagi rakyat sangat membutuhkan para pemimpin yang punya empati dan selalu berada di tengah mereka,” katanya.

Selain itu, Suryaman juga berharap pemerintah pusat mengevaluasi anggaran penanganan Covid-19 agar tepat sasaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × one =