Kematian Dokter Jamhari Farzal Bukan karena Vaksin tapi Serangan Jantung

PALEMBANG, NAGARA.ID – Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi didampingi Kabid Dokkes Polda Sumsel  Kombes Pol dr. Syamsul Bahar, M.Kes dan Wakasatreskrim Polrestabes Palembang Kompol Willian Harbensyah memberikan penjelasan tentang kematian Dokter Jamhari Farzal di Polrestabes Palembang, Senin (25/1/2021).

“Dokter Jamhari Farzal memang sempat menjalani vaksinasi Corona pada Kamis (21/1/2021), pukul 10:06 WIB almarhum memang sempat disuntik vaksin Corona dan keesokan harinya Jum’at (22/1/2021) pukul 21:00 WIB ditemukan meninggal dunia,” kata Supriadi.

Namun dia menegaskan, vaksinasi tersebut bukan menjadi penyebab kematian. Hasil visum di RS Bhayangkara menunjukkan korban meninggal karena serangan jantung. Di dalam mobil ditemukan sekeping obat Nitrokaf Retard (Nitroglycerin) berisi 10 kapsul dan dalam keadaan sudah terpakai 1 kapsul.

“Setelah dikoordinasikan dengan dokter ahli bahwa obat tersebut merupakan obat jantung. Jadi kita tegaskan tidak ada kaitannya dengan vaksinasi Corona. Hasil forensik almarhum meninggal karena kekurangan oksigen akibat ada penyakit jantung,” tambahnya.

Menurut hasil forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang, pada pemeriksaan visum yang dilakukan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.  “Wajahnya sudah membiru, pendarahan pada bola mata, tangan, dada dan kaki.  Jenazah meninggal diduga karena kekurangan oksigen,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

20 − sixteen =