Joe Biden: Saya akan Menjadi Presiden untuk Seluruh Warga Amerika

WASHINGTON DC – Presiden Amerika Serikat (AS) Terpilih Joe Biden (78) dan wakilnya Kamala Harris resmi dilantik pada hari ini, Rabu (20/1/2021) pukul 11:30 waktu setempat atau Kamis (21/1/2020) dinihari waktu Indonesia.

Dalam pidato perdana, Joe Biden menekankan pentingnya persatuan dan akan mempertahankan demokrasi yang menyatukan dan tak memberikan ruang untuk kekerasan. Dia juga mengatakan bahwa dirinya akan menjadi presiden bagi seluruh warga negara Amerika baik yang memilih maupun tak memilih dirinya.

Sebagaimana diperkirakan, pelantikan Presiden ke-46 Amerika ini tidak semeriah pelantikan presiden-presiden pendahulunya karena situasi pandemi Covid-19 dan ancaman serangan ekstrimis.

Joe Biden disumpah di atas kitab suci bersejarah bagi keluarganya sebab usianya telah mencapai 127 tahun.

Mantan Wakil Presiden AS era Barack Obama ini disumpah sebagai Presiden AS ke-46 setelah mengalahkan petahana, Presiden Donald Trump, dalam pemilihan umum pada November lalu.

“Saya bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan setia menjalankan tugas sebagai Presiden Amerika Serikat, dan dengan kemampuan terbaik saya akan melestarikan, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat,” kata Biden saat mengucap sumpahnya sambil memegang kitab injil.

Biden memenangkan pemilu dengan raihan lebih dari 81,28 juta suara popular atau 51,3 persen. Sementara itu, Trump meraih 74,2 juta suara popular atau 46,8 persen.

Dia menjadi kandidat pertama presiden AS dalam sejarah yang berhasil meraup lebih dari 80 juta suara popular dalam pemilu.

Biden juga menjadi presiden tertua AS yakni berusia 78 tahun saat dilantik sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat.

Biden adalah lulusan Universitas Delaware yang mengawali karir politik ketika menjabat sebagai senator dari Delaware pada 1973-2009. Biden pernah mencalonkan diri sebagai kandidat presiden pada 1988 dan 2008 namun mengundurkan diri.

Sementara itu, wakilnya, Kamala Harris, juga mencetak beberapa rekor. Mantan senator 56 tahun itu menjadi wakil presiden perempuan pertama.

Kamala adalah lulusan Howard University yang menjadi keturunan kulit hitam dan Asia pertama yang menjabat sebagai orang nomor dua di AS.

Sebelum berkarir sebagai senator, Harris merupakan jaksa agung negara bagian California. Harris pun menjadi perempuan dan kulit hitam pertama yang memegang jabatan itu.

Beberapa Tradisi

Berikut beberapa tradisi pelantikan Presiden Amerika Serikat yang perlu diketahui:

Tradisi selama ini, pelantikan Presiden Amerika selalu diikuti dengan acara makan siang bersama, parade, dan juga pesta. Dalam pesta tersebut, biasanya, berbagai selebritas akan dilibatkan untuk menghibur warga Amerika. Namun, hal-hal itu tidak diatur dalam konstitusi.

Konstitusi hanya menyatakan bahwa pelantikan seorang Presiden Amerika Serikat terpilih adalah pengucapan sumpah.

“Saya bersumpah dengan sepenuh hati akan menjalankan Kantor Kepresidenan Amerika Serikat dan dengan segenap kemampuan saya menjaga, melindungi, dan mempertahankan konstitusi dari Amerika Serikat,” bunyi dari sumpah Presiden Amerika Terpilih.

Tradisi selama ini, pengucapan sumpah oleh Presiden Amerika Terpilih dipandu oleh hakim agung. Namun, hal itu sifatnya tak mengikat. Jika hakim agung tak bisa, ia bisa digantikan oleh siapapun. Selain itu, tidak harus pria, perempuan pun boleh.

Satu-satunya perempuan yang memandu pengucapan sumpah Presiden Amerika Serikat adalah Sarah Hughes.

Dia juga bukan hakim agung, tetapi hakim di pengadilan distrik Texas. Ia memandu pengucapan sumpah Lyndon B Johnson di atas pesawat Air Force One karena situasi darurat pasca tewasnya mantan Presiden John F Kennedy.

Tradisi selama ini, Presiden Amerika Terpilih menaruh tangannya di atas alkitab ketika mengucapkan sumpahnya. Lagi-lagi hal ini sifatnya tradisi, tidak mengikat.

Bahkan, Presiden Amerika Serikat terpilih boleh menggunakan lebih dari satu Alkitab dalam pengucapan sumpahnya.

Mantan Presiden Barack Obama menggunakan dua alkitab ketika mengucapkan sumpahnya. Sementara itu, mantan Presiden Theodore Roosevelt tidak menggunakan alkitab sama sekali.

Tradisi selama ini, Presiden Amerika Terpilih membacakan pidato dalam pelantikannya.

Isinya bisa beragam, mulai dari visi pemerintahan sang presiden hingga situasi ketika ia dilantik.

Sebagai contoh, ketika mantan Presiden Bill Clinton dilantik, ia menyinggung soal komunisme karena pelantikannya berdekatan dengan jatuhnya Uni Soviet. Namun, seperti sebelum-sebelumnya, pidato ini tidak wajib.

Rekor pidato terpendek, menurut catatan sejarah, adalah dari mantan Presiden George Washington. Pidatonya hanya 135 kata. Pidato terpanjang dari mantan Presiden William Henry Harrison, 8.000 kata.

Mitos yang beredar, Harrison sampai demam karena membaca pidato panjangnya di tengah udara dingin.

Sebelumnya, dalam situasi darurat, pelantikan Presiden Amerika Terpilih bisa dilakukan di tempat lain. Mantan Presiden Franklin D. Roosevelt dilantik di kantornya. Alasannya, ia dilantik di tengah situasi Perang Dunia II.

Sejak Amandemen ke-22, pelantikan di tempat lain dilarang.

Pelantikan harus digelar di US Capitol. Itulah kenapa, meski pandemi Covid-19 dan serangan ekstrimis mengancam, Joe Biden tetap dilantik di US Capitol.

Untuk memastikan pelantikannya aman, kota Washington ditutup dan 20.000 personil Garda Nasional dikerahkan.

Uniknya, ini pelantikan kedua dalam suasana lockdown sejak kematian mantan Presiden Amerika Abraham Lincoln.(cnn/bis/kcm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × two =