SEKAYU, NAGARA.ID – Bupati Musi Banyuasin H. M. Toha, SH menerima kunjungan Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palembang Yani Ardiyanti, SF, Apt, M.Sc, ke Bumi Serasan Sekate dalam rangka Membahas Program Kabupaten Kota Pangan Aman, di Guest House Griya Bumi Serasan Sekate, Rabu (30/7/2025).
Dalam kesempatan tersebut Bupati Muba turut didampingi Kepala Dinas Kesehatan Muba dr. Azmi Dariusmansyah, MARS, Plt Kepala Bappeda Muba Agus Arisman, ST, Kasat Pol PP Muba Erdian Syahri, S.Sos, M,Si, Kepala Dinas Perikanan Muba Hendra Tris Tomy, S.STP, Mec, Dev, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muba H. Ali Badri, ST, MT, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Muba Herryandi Sinulingga, AP diwakili Sekretaris Daud Amri, SH, Kabag Prokopim Setda Muba M Agung Perdana, S.STP, M.Si, Camat Jirak Jaya Andi Suharto, S.STP, M.Si, Camat Sekayu Edi Heryanto, SH, M.Si, dan jajaran BPOM Palembang.
Yani Ardiyanti menjelaskan bahwa Muba terpilih menjadi wakil Sumsel dalam penilaian kabupaten kota Pangan Aman setelah dilakukan evaluasi menyeluruh selama dua pekan. Dari beberapa kabupaten/kota di Sumsel yang dipantau, hanya Muba yang dinilai layak menjadi representasi provinsi dalam penilaian tingkat nasional.
“Secara umum, masih ditemukan 30% sarana produksi dan distribusi di Sumsel yang belum memenuhi ketentuan. Namun Muba menunjukkan progres signifikan. Sarana dan distribusinya jauh lebih baik dibanding daerah lain,” ujar Yani.
Muba juga akan menjadi daerah pertama dari Sumsel yang mengikuti program ini secara resmi. Diharapkan pada 2029, seluruh kabupaten/kota di Indonesia sudah mengusulkan penilaian serupa, sebagai bagian dari upaya memperkuat sistem keamanan pangan nasional.
Tak hanya unggul di sektor pangan, Muba juga mendapat apresiasi atas inovasi di sektor kesehatan tradisional. Dinas Kesehatan Muba telah mendirikan rumah produksi obat tradisional di Kecamatan Jirak Jaya. Fasilitas ini didukung penuh oleh CSR Pertamina Field Pendopo, baik dari sisi infrastruktur maupun pendampingan teknis.
“Alhamdulillah, sertifikat sarana produksi dari BPOM sudah diperoleh. Ini tidak mudah, karena standarnya sangat ketat. Sekarang kami tinggal mengejar sertifikasi untuk masing-masing produk. Target kami sepuluh produk, dan saat ini sudah tiga yang siap,” terang dr Azmi.
Produk-produk herbal ini berasal dari beberapa kecamatan seperti Babat Supat, Keluang, dan Jirak Jaya. Namun hingga saat ini, baru rumah produksi di Jirak yang telah memenuhi seluruh syarat sertifikasi BPOM. Diharapkan, rumah produksi ini dapat menjadi pilot project nasional untuk pengembangan obat tradisional berbasis komunitas.
Sementara itu, Bupati Muba H. M. Toha, SH menyambut baik dan mengapresiasi kepercayaan yang diberikan BPOM. Ia menegaskan bahwa Pemkab Muba siap mendukung penuh seluruh proses penilaian dan penguatan sistem keamanan pangan di Muba.
“Kami merasa terhormat Muba dipercaya menjadi wakil Sumsel dalam program kabupaten/kota pangan aman. Kami akan tertib administrasi dan terus tingkatkan pengawasan bersama BPOM, Disperindag, dan Dinas Kesehatan,” kata Toha.
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi masyarakat agar tidak sembarangan mengonsumsi antibiotik tanpa resep, serta perlunya pengawasan terhadap produk makanan yang berisiko mengandung bahan berbahaya seperti boraks dan formalin.
“Rumah produksi herbal ini potensial. Jika kita kelola dengan benar, bisa jadi kekuatan ekonomi baru dan sumber pengobatan alternatif yang aman,” imbuhnya.
Toha berharap seluruh pihak, baik BPOM, OPD terkait, maupun mitra CSR seperti Pertamina, dapat terus bersinergi dan rutin turun ke lapangan untuk memastikan program berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Langkah Muba untuk menjadi kabupaten yang pangan aman dan mandiri dalam produksi obat tradisional bukan sekadar pencitraan, melainkan bagian dari visi besar membangun masyarakat yang sehat, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
“Insyaallah, demi masyarakat Muba, kami tidak akan berhenti berbenah. Mari kita kawal bersama agar Muba benar-benar steril dari makanan yang tidak higienis dan masyarakat bijak dalam mengonsumsi obat,” pungkas Toha.