PALEMBANG, NAGARA.ID – Pelaksanaan Lomba Baca Cerpen dengan tema Koleksi Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) selama dua hari 18-19 September 2021 berlangsung sukses. Lomba Baca Cerpen ini merupakan salah satu dari kegiatan yang diadakan oleh UPTD Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa.
“Ini merupakan strategi promosi yang bagus, sehingga peserta yang awalnya hanya ingin ikut lomba, jadi tertarik juga ke museum, karena di Museum Negeri ini banyak sekali pengetahuan yang bisa diambil terutama tentang peradaban sejarah di Sumatera Selatan,” ungkap Kepala Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Aufa Syahrizal.
Aufa juga sangat bangga dengan antusiasme peserta yang ingin mengikuti perlombaan ini. “Artinya seni sastra di Sumsel ini masih banyak peminatnya, masih tetap eksis. Semoga ke depan tidak hanya baca cerpen saja, namun juga lomba cipta cerpen juga dan lomba sastra lainnya juga bisa kita adakan,” harapnya.
Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa yang berada di Jalan Srijaya Palembang merupakan salah satu Museum di Sumsel yang eksis menggelar berbagai perlombaan seputar sejarah, budaya dan museum. Salah satunya Lomba Baca Cerpen bekerjasama dengan Sanggar Seni dan Budaya Teater Alam.
Berlangsung di Aula Balaputra Dewa Museum Negeri Sumsel, lomba baca cerpen kategori usia 17-25 tahun ini diikuti oleh 85 peserta dari berbagai kalangan.
Seleksi yang cukup ketat membuat kelima juri dari sanggar seni, hingga sastrawan Sumsel membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menentukan enam peraih juara.
Ketua Dewan Juri Lomba Baca Cerpen, Edwin Fast menyampaikan, ada beberapa poin yang menjadi penilaian dewan juri dalam menentukan juara lomba baca cerpen ini, yakni pembacaan dan penghayatan, penampilan, intonasi dan artikulasi, vocal dan ekspresi.
“Hampir semua peserta sudah cukup baik dalam membaca cerpen, yang terpenting adalah kami mengapresiasi kepada penggiat sastra, dengan jumlah peserta 85 orang ini bahwa kalangan millenial atau generasi sekarang itu animonya cukup besar terhadap sastra, terutama di cerpen dan puisi,” ungkap Edwin yang juga Ketua Sanggar Seni dan Budaya Teater Alam.
Nurhafiyyah Juara
Dari 85 peserta, tim dewan juri berhasil memilih enam peserta terbaik yaitu Juara 1 diraih oleh Nurhafiyyah Almukminah, juara 2 diraih Putri Rika Amelia dan juara 3 diraih oleh Kinanti Dwi Anggraini. Lalu juara Harapan 1 diraih oleh Husniati, Juara Harapan 2 diraih M Fedora Sakti dan Juara Harapan 3 diraih oleh Dwi Safitri.
Nurhafiyyah sebagai peraih juara 1 Lomba Baca Cerpen ini mengaku bersyukur bisa menjadi yang terbaik dari 85 peserta yang ikut serta. Siswa kelas X SMAN 1 Palembang ini mengaku memang gemar menulis cerpen.
“Memang dari kecil sudah senang menulis cerpen, jadi pada saat ada lomba Baca Cerpen ini langsung mendaftar, dan mulai Latihan-latihan terus seperti Latihan intonasi, penghayatan dan vocal juga. Alhamdulillah membuahkan hasil bisa meraih juara 1,” ungkap Nurhafiyyah.
Penyerahan hadiah pemenang lomba diserahkan langsung oleh Kepala Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Aufa Syahrizal dan Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa Chandra Amprayadi.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Disbudpar Sumsel, Aufa Syahrizal mengapresiasi Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa yang selalu mempunyai ide kreatif dalam rangkai meramaikan museum.
Penutupan Lomba Baca Cerpen dan pengumuman pemenang juga dihadiri oleh Ketua Dharma Wanita Disbudpar Sumsel, Lella Aufa Syahrizal. Ia mengaku senang dengan antusias para peserta yang mengikuti lomba.
Ikut hadir juga dan menyerahkan hadiah Kasubdit Pariwisata Dit Pamobvit Polda Sumsel, AKBP Anna Susila. Menurut AKBP Anna, Dit Pamobvit Polda Sumsel sangat mendukung kegiatan pengembangan diri seperti ini.
“Menurut saya lomba baca cerpen sangat baik untuk generasi muda, mereka bisa berkreasi dan mengekspresikan kecintaannya kepada negara Indonesia melalui karya. Apalagi tema yang diangkat juga tetang koleksi Museum, sehingga menambah pengetahuan untuk mereka, karena di Museum tidak hanya ada benda-benda bersejarah saja, namun juga ada banyak hal yang bisa di dapat seperti kesenian, kebudayaan yang dikemas melalui perlombaan sehingga masyarakat semakin antusias datang ke museum,” jelas Anna.