Sebanyak 170 Kada akan Dilantik Virtual, Sumsel Minta Izin Pelantikan di Griya Agung Palembang

PALEMBANG, NAGARA.ID – Sebanyak 170 kepala daerah hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 akan dilantik hari Jum’at (27/2/2021) secara virtual.  Hal tersebut disampaikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sementara 100 kepala daerah lainnya masih menunggu waktu yang tepat.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik mengatakan, pelantikan dilakukan bertahap karena ada perbedaan akhir masa jabatan 270 kepala daerah.  “Ada satu  kepala daerah yang masa jabatannya habis pada Mei 2019, ada 207 kada yang habis masa jabatan Februari 2021, dan 13 kada pada Maret 2021, 17 kada pada April 2021, 11 kada Mei 2021, 17 kada pada Juni 2021, satu kada pada Juli 2021, 2 kada pada September 2021 dan 1 kada pada Februari 2022.

Enos – Yudha

“Sehingga, jumlah kepala daerah yang akan dilantik pada 26 Februari itu diperkirakan kurang lebih 170-an,” ujar Akmal.

Pelantikan Wali Kota dan Bupati akan dilakukan secara virtual mengingat kondisi pandemi Covid-19. Agar tidak melanggar pasal 164 UU 10/2016 yang mengatur bahwa Bupati dan Wali Kota dilantik di Ibu Kota Provinsi, kata Akmal, maka gubernur yang melantik akan tetap berada di Ibu Kota Provinsi, sementara Bupati dan Wali Kota di daerah masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan maksimal 25 orang di ruangan pelantikan.

Dilantik di Griya Agung Palembang

Berdasarkan informasi yang diperoleh media, khusus untuk kepala daerah di Sumsel, tetap akan dilantik enam pasangan kepala daerah secara langsung. Semula hanya tiga kepala daerah yang akan dilantik 17 Februari 2021 namun akhirnya diputuskan enam kepala daerah dilaksnakan pada hari Jum’at 26 Februari 2021.

“Aku sudah minta izin dengan Mendagri atas dasar kekhawatiran gangguan signal dan mengingat acara ini cukup sakral,” kata Deru.

Namun demikian, Deru menjelaskan, pelantikan akan berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.  “Hanya pasangan bupati dan wakil bupati terpilih yang hadir tanpa didampingi jajaran perangkat daerah lainnya,” jelasnya.

Enam pasangan bupati tersebut adalah Panca Wijaya Akbar – Ardani (OI), Ratna Mahmud – Suwarti (Mura), Devi Suhartoni-Innayatullah (Muratara), Kuryana Aziz-Johan Anuar (OKU), Ali Martopo-Sholeihin Abuasir (OKUS), dan Lanosin-Adi Nugra Purna Yudha (OKUT).

 “Sedangkan pasangan Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) akan ditetukan kemudian karena masih ada proses di Mahkamah Konstitusi (MK) antara Heri Amalindo-Soemarjono dan Devi Harianto-Darmadi Suhaimi (PALI) yang sementara masih bersengketa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 + fifteen =